Jurnal mutu

Insan Bermutu Pengatur Mutu

INSTRUMENTASI METROLOGI I (Bagian 1)

Oleh : Ir.H. Bimbing Atedi

Bahan ajar semester IV

 

1.       Umum.

 

Instrumentasi (Instrumentation)

                Bidang ilmu dan teknologi yang mencakup perencanaan, pembuatan dan penggunaan  instrument atau alat ukur besaran fisika atau sistem instrument untuk keperluan diteksi, penelitian, pengukuran, pengaturan serta pengolahan data.

 

Metrologi (Metrology)

                Ilmu Pengetahuan dan Teknologi  yang  berkaitan dengan kegiatan pengukuran.

 

Metrologi mencakup tiga hal utama:

 

1.        Penetapan definisi satuan-satuan ukuran yang diterima secara internasional; misal: meter, kilogram dsb.

2.        Perwujuan satuan-satuan ukuran berdasarkan metode-metode ilmiah, misal perwujudan nilai meter menggunakan gelombang cahaya laser.

3.        Penetapan rantai ketertelusuran dengan menentukan dan merekam nilai dan akurasi suatu pengukuran dan menyebarluaskan pengetahuan tersebut, misalnya hubungan (perbandingan) antara nilai ukur sebuah mikrometer ulir terhadap balok ukur sebagai standar panjang dilaboratorium.

 

1.1.  Satuan-satuan dalam Metrologis

 

Satuan ”Sistem Internasional”  (Le Systeme Internationale d’Unites) – SI

 

Satuan Dasar adalah satuan pengukuran sebuah besaran dasar pada sebuah sistem besaran phisik.  Definisi dan realisasi dari setiap satuan dasar dapat berubah dengan adanya penelitian kemetrologian yang dapat menemukan kemungkinan dicapainya definisi dan realisasi yang lebih akurat dari besaran phisik tersebut.

 

Contoh: Definisi ”meter”

Th. 1889 didasarkan pada prototipe internasional  X meter dari bahan Platinum- Iredium yang sekarang disimpan di Perancis.

Th. 1960, meter berubah menjadi standar cahaya yang difinisinya sebagai panjang gelombang dari spektral Krypton 86

Th. 1983, pada konggres CGPM 17, didefinisikan ulang bahwa satu meter adalah jarak tempuh dari gelombang cahaya Helium-Neon pada tabung vakum dengan kecepatan 

1/ 299  792 458 second, yang direliarisasikan dalam panjang gelombang laser yang distabilkan dengan iodine.

 

 

1.2.Satuan Dasar SI

Besaran

Satuan Turunan

Simbol

Panjang

Meter

M

Massa

Kilogram

Kg

Waktu

Sekon

S

Arus listrik

Amper

A

Suhu termodinamika

Kelvin

K

Jumlah zat

mole

Mol

Intensitas cahaya

candela

Cd

 

1.2.1.Definisi Satuan Dasar SI

 

Meter : panjang lintasan yang ditempuh oleh cahaya dalam tabung vakum dalam waktu

1/ 299  792 458 second.

 

Kilogram : massa prototipe kilogram internasional

 

Sekon: durasi dari 9 192 631 770 periode radiasi yang sesuai dengan transisi antara dua tingkat sangat halus dari ground state sebuah atom cecium 133.

 

Ampere: arus tetap yang jika tidak dijaga dalam dua kawat konduktor yang lurus dan paralel dengan panjang tak terhingga dan luas penampang dapat diabaikan serta berjarak 1 meter satu sama lain , dalam ruang hampa akan menghasilkan gaya sebesar 2 x 10-7 newton per meter panjang kawat.

 

Kelvin: 1/ 273,16 dari suhu termodinamis titik tripel air.

 

Mole : jumlah zat dari sebuah sistem yang mengandung intensitas sebanyak intensitas yang ada dalam 0,012 kg atom karbon -12.

 

Candela: intensitas luminasi pada arah tertentu dari sejumlah sumber yang memancarkan radiasi monocromatik dengan frequensi 540 x 10-12 herz dan mempunya intensitas radian pada arah tersebut sebesar 1/638 watt per steradian.

 

1.2.2.Satuan Turunan SI

 

Satuan Turunan adalah sebuah satuan pengukuran dari sebuah besaran turunan dalam sebuah sistem besaran.

 

Satuan  turunan SI yang dinyatakan dengan satuan SI

 

Besaran Turunan

Satuan Turunan

Simbol

Luas

Meter persegi

m2

Isi

Meter kubik

m3

Kecepatan

Meter per sekon

m s-1

Percepatan

Meter per sekon kuadrat

m s-2

Kecepatan sudut

Radian per sekon

rad s-1

Percepatan sudut

Radian per sekon kuadrat

rad s-2

Densitas

Kilogram per meter kubik

kg m-3

Intensitas medan listrik

Amper per meter

A m-1

Densitas arus listrik

Amper per meter persegi

A m-2

Momen gaya

Newton meter

N m

Kekuatan medan listrik

Volt per meter

V m-1

Permeabilitas

 Henry per meter

H m-1

Permisivitas

Farad per meter

F m-1

Kapasitas panas spesifik

Joule per kilogram kelvin

J kg-1K-1

Konsentrasi jumlah zat

Mol per meter kubik

mol m-3

luminasi

Candela per meter persegi

cd m-3

 

Contoh: Dari hubungan fisik antara besaran panjang yang diukur dalam satuan m, dan besaran waktu yang diukur dalam satuan s, maka besaran kecepatan yang diukur dalam satuan m/s dapat diturunkan.

Satuan turunan dinyatakan dalam satuan dasar dengan simbol matematis perkalian dan pembagian.

 

1.2.3.Satuan Turunan SI yang nama dan simbolnya terdapat satuan turunan SI dengan nama simbol khusus.

 

Besaran Turunan

Satuan turunan SI nama khusus

Simbol khusus

Dalam satuan SI

Dalam Satuan Dasar SI

Frequensi

Herz

Hz

 

s-1

Gaya

Newton

N

 

m.kg.s-2

Tekanan

Pascal

Pa

N/m2

m-1 kg s-2

Energi, kerja, jumlah panas

Joule

J

N.m

m2 kg s-2

Daya, fluk radian

Watt

W

J/s

m2 kg s-3

Muatan listrik

Coulmb

C

 

s.A

Beda potensial listrik

Volt

V

W/A

m2 kg s-3A-1

Kapasitasi listrik

Farad

F

C/V

m2 kg-1 s-4A2

Tahanan listrik

Ohm

V/A

m2 kg s-3A-2

Daya hantar listrik

Siemens

S

A/V

m-2 kg-1 s3A2

Fluks magnet

Webere

Wb

V.s

m2 kg s-2A-1

Induktansi

Henry

T

Wb/m2

kg s-2 A-1

Fluk luminan

lumen

H

Wb/A

m2 kg s-2A-2

Iluminasi

lux

lm

Cd.sr

m2 s-2Cd = Cd

Aktifitas radio nuklida

becquerel

Bq

 

s-1

Dosis, kerma, energi

gray

Gy

J/kg

m2 s-2

Setara dosis

sievert

Sv

J/kg

m2 s-2

Sudut bidang

radian

Rad

 

m.m-1 = 1

Sudut ruang

Steradian

Sr

 

m.m-1 = 1

 

 

 

1.2.4.Satuan dasar yang digunakan dalam besaran yang berbeda-beda seperti pada Tabel berikut:

Besaran Turunan

Satuan Turunan

Simbol

Dalam Satuan Dasar SI

Viskositas  dinamik

pascal newton

Pa.s

m-1 kg.s-1

Momen gaya

newton meter

N.m

m-2 kg.s-2

Tegangan permukaan

newton per meter

N/m

kg.s-2

Kecpatan sudut

radian per sekon

Rad/s

m.m-1 s-1 = s-1

Percepatan sudut

radian per sekon kuadrat

Rad/s2

m.m-1 s-2 = s-2

Densitas fluk panas

watt per meter persegi

W/m2

Kg.s-3

Kapasitan panas, entropi

joule per kelvin

J/K

m-2 kg. s-2.K-1

Kapasitas panas spesifik, entopi spesifik

joule per kilogram kelvin

J(kh.K)

m-2. s-2.K-1

Energi spesifik

joule per kilogram

J/kg

m-2 . s-2

Konduktivitas termal

watt per meter kelvin

W(m.K)

m.kg.s-3.K-1

Densitas energi

joule per meter kubik

J/m3

m-1.kg.s-2

Kekuatan medan listrik

volt per meter

V/m

m.kg.s-3.A-1

Densitas muatan listrik

colomb per meter kubik

C/m3

m-3.s.A

Densitas fluks listrik

coulom per mtr persegi

C/m2

m-2.s.A

Permitivitas

farad per meter

F/m

m-3.kg-1 s4 A2

Permeabilitas

henry per meter

H/m

m.kg.s-2.A-2

Energi molar

joule per mole

J/mol

m2.kg.s-2.mol-1

Entropy molar, kapasitas panas

joule per mole kelvin

J/(mol/K)

m2.kg.s-2.K-1mol-1

Paparan sinar X dan Y

coulomb per kilogram

C/kg

kg-1.s.A

 

gray per sekon

Gy/s

m2s-3

Intensitas radian

watt per steradian

W/sr

m4.m-2.kg.s-3=

m-2 kg.s-3

radiansi

watt perian meter pesegi sterad

W/(m2-sr)

m2.m-2.kg.s-3 =

kg s-3

Konsentrasi katalik

katal  per meter kubik

Kat/m3

m-3.s-1.mol

 

1.2.5.Satuan-satuan SI yang diterima untuk digunakan bersama dengan satuan SI, karena banyak digunakan (Satuan Selain SI yang diterima)

 

Besaran 

Satuan

Simbol

Nilai dalam satuan SI

Waktu

Menit

Jam

hari

min

h

d

1 min = 60 s

1 h = 60 min = 3600 s

1 d = 24 h

Sudut permukaan

derajat

menit

sekon

nygrad

˚

́

́́́ ́

gon

1˚ = ( π/180) rad

  = (1/60)́ = (π/10800) rad

1́ ́ = (1/60)́ ́ = (π/648000)rad

1 gon = (π/2000) rad

Volume

liter

L, l

1 l = 1 dm3 = 10-3 m3

Massa

ton metrik

T

1 t = 103 kg

 

1.2.6. Satuan-satuan selain SI yang digunakan pada bidang-bidang tertentu

Besaran

Satuan

Simbol

Nilai dalam satuan SI

Panjang

Mil laut

 

1 mil laut = 1852 m

Kecepatan

Knot

 

1 mil laut/jam = 1852/ 3600 m/s

Massa

Karat

 

1 karat = 2 x 10-4 kg = 200 mg

Densitas linier

Tex

tek

1 tek = 10-6 kg/m = 1 mg/m

Kekuatan sistem optik

Dioptri

 

1 dioptri = 1 m-1

Tekanan pada fluida dalam tubuh manusia

Milimeter merkuri

mmHg

1 mmHg = 133 322 Pa

Luas

Are

a

1 a = 100 m2

Luas

Hektar

ha

1 ha = 104 m2

Tekanan

Bar

bar

1 bar = 100 k Pa = 10-5 Pa

jarak

Angtrom

A

1 A = 0,1 nm = 10-10 m

penampang

barn

b

1 b = 10 -28 m2

 

1.2.7.Prefiks atau Awalan Satuan SI

 

Faktor

Nama Perfiks

Simbol

Faktor

Nama Perfiks

Simbol

101

deka

da

10-1

desi

d

102

hekto

h

10-2

centi

c

103

kilo

k

10-3

milli

m

106

mega

M

10-6

micro

µ

109

giga

G

10-9

nano

n

1012

tera

T

10-12

pico

p

1015

peta

P

10-15

femto

f

1018

exa

E

10-18

atto

a

1021

zetta

Z

10-21

zepto

z

1024

yolta

Y

10-24

yocto

y

 

 

1.2. Pengertian Metrologi dan Penerapannya

 

Ukuran suatu benda kerja baru dapat diketahui setelah benda tersebut diukur.

Ilmu pengetahuan teknik tentang ukur mengukur secara luas dinamakan metrologi (metrology), sebagaimana ditulis dalam bahasa inggris “ Metology is science of measurement” .

 

Pembagian Utama dalam Metrologi

1.        Metrologi Ilmiah (Scientific Metrology) : pengukuran yang berhubungan dengan pengaturan dan pengembangan standar-standar pengukuran dan pemeliharaannya.

2.        Metrologi Industri (Industrial Metrology): pengukuran yang  bertujuan untuk pengendalian mutu suatu produk di industri dengan memastikan  bahwa sistem pengukuran dan alat-alat ukur berfungsi dengan akurasi yang memadai, baik dalam proses produksi maupun pengujiannya.

3.        Metrologi Legal (Legal Metrology): pengukuran yang berkaitan dengan transaksi perdagangan, kesehatan, keselamatan dan kepentingan umum.

 

Metrologi Ilmiah dan Metrologi Industri merupakan bagian dari Metrologi Teknis.

 

Berdasarkan sifat besaran fisiknya , metrologi dapat dibagi menjadi beberapa kelompok kerja, yaitu :

·       metrologi dimensi yang berkaitan dengan pengukuran panjang, sudut, profil permukaan, geometrik dsb.

·       metrologi massa menangani besaran massa, gaya, tekanan dst

·       metrologi mekanik yang melibatkan kecepatan, momen, getaran dst

·       metrologi fisik yang berhubungan dengan msalah volemetri, viskositas, densitas, aliran dst

·       metrologi listrik dengan besaran dasar arus listrik dan waktu dan turunannya sebagai komponen utamanya.

·       metrologi suhu melibatkan pengukuran suhu dibawah suhu 0 0 C sd ribuan 0 C.

·       metrologi optik pengukuran yang berkaitan dengan photometri, radiometri

·       dan lain-lain

 

Berdasarkan bidang aplikasinya, metrologi dapat dibedakan menjadi :

·       metrologi industri dengan fokus pengukuran untuk pengendalian mutu produk.

·       metrologi medik untuk ketepatan analisis penyakit, dalam pelayanan kesehatan.

·       metrologi astronomi untuk kepentingan penerbangan antariksa dan ilmu falak.

·       metrologi akustik untuk perancangan akustik gedung, analisis kebisingan dst.

 

Jadi perlu diketahui bahwa kegiatan pengukuran tersebut tergantung pada tujuan pemakaian, suatu jenis alat ukur yang sama dapat dikelola berdasarkan metrologi legal atau metrologi teknis.

 

Didalam pembahasan selanjutnya akan banyak berkaitan dengan kegiatan pegukuran di industri yaitu metrologi teknis, yang penerapannya pada pengukuran besaran fisik sebagai metrologi industri.

 

1.2.1.    Pengukuran (measurement)

                   Kegiatan mengukur dapat diartikan sebagai proses perbandingan suatu obyek terhadap standar yang relevan dengan mengikuti peraturan-peraturan terkait dengan tujuan untuk dapat memberikan gambaran yang jelas tentang obyek ukurnya.

 

Dengan melakukan proses pengukuran dapat:

·       membuat gambaran melalui karakteristik suatu obyek atau prosesnya.

·       mengadakan komunikasi antar perancang, pelaksana pembuatan, penguji mutu dan berbagai pihak yang terkait lainnya.

·       memperkirakan hal-hal yang akan terjadi

·       melakukan pengendalian agar sesuatu yang akan terjadi dapat sesuai dengan harapan perancang.

 

Bidang-bidang dan sub-bidang dengan contoh standar pengukuran yang berkaitan dapat dijelaskan seperti pada Tabel 1

 

 

Tabel 1

Bidang

Sub-bidang

Standar pengukuran yang penting

Massa dan besaran yang terkait

Pengukuran Massa

Standar massa eimbangan standar, mass comparator

Gaya dan tekanan

Load cell, dead weight tester, force, moment and torque converter; pressure balance oil ang gas. Universal Testing Machine.

Volume, densitas dan viskositas

Aerometer gelas, glassware laboratory um, vibration densitometer, viscometer capiler gelas, viscometer rotasi, skala viskometri

 

 

 

Kelistrikan dan kemagnitan

Kelistrikan DC

Komparator arus kriogenis, efek Josephson dan efek Quantum Hall, acuan diode Zener, metode potensiometris, jembatan (bridge) komparator

Kelistrikan AC

Pengubah (converter) AC/DC, kapasitor standar, kapasitor udara, induktansi standar, kompensator, watt meter.

Kelistrikan frekuensi tinggi

Pengubah termal, calorimeter, bolo meter

Arus kuat dan tegangan tinggi

Transformator pengukur arus dan tegangan, sumber tegangan tinggi acuan

 

 

 

Panjang

Panjang gelombang dan interferometri

Laser stabil, interfeometri, sistem laser pengukuran, komparator interfrometri

Metrologi Dimensi

Balok ukur,skala mistar, step gauge, setting ring, plug gauge, heih master, dial indicator, micrometer, standar kerataan optis, CMM, scan micrometer

 

Pengukuran sudut

Autocolimator, rotary table, balok sudut, polygon, precision level

Bentuk

Kelurusan, kerataan, kesejajaran, kesikuan, kebundaran, cylinder square

Kekasaran Permukaan

Step height and groove standard, standar kekasaran, roughness measu ring machine

Waktu dan Frekuensi

Pengukuran waktu

Standar frekuensi atomic sesium, alat ukur interval waktu

 

Frekuensi

Standar frekuensi atomic Cecium, isola tor kuarsa, laser, pencacah elektronik dan sinthesiser, alat ukur geodetic.

 

Termometri

Pengukuran suhu secara kontak

Temometer gas, titik tetap, ITS 90, ter mometer tahanan platina, temokopel

Pengukuran suhu secara non kontak

Black body suhu tinggi, radiometer krio genis, pyrometer,fotodiode Si

Kelembaban

Miirror dew point meter atau hygrometer elektronik, dobel pressure, temperature humidity generator

 

 

 

Radiasi Pengion dan Radioaktive

Dosis terserap – produk industry tingkat tinggi

Kalorimeter, high dose rate cavity ter kalibrasi, dosimeter dikromat.

Dosis terserap – produk medis

Kalorimeter, kamar ionisasi.

Perlindungan terhadap radiasi

Kamar ionisasi, berkas/medan radiasi acuan, pencacah proposional dan lain nya, TEPC, spektroneter neutron Bonner

Radioaktivitas

Kamar ionisasi tipe sumur (well), sum ber radioaktivitas bersertifikat, spektroskopi gama dan alpha , ditektor 4 Gamma.

Serat optis

Bahan acuan – serat Au

 

Fotometi dan Radiometri

Radiometri optis

Radiometer kriogenis,ditektor, sumber acuan laser stabil, bahan acuan – serat Au

Fotometri

Ditektor cahaya tampak, fotodioda Si, ditektor efisiensi kuantum

Kolorimetri

Spektrofotometer

Aliran

Aliran gas (volume)

Bell profer, meter gas rotary, meter gas turbin, meter transfer dengan critical nozzle

 

1.2.3. Metode Pengukuran

 

Pada umumnya metode pengukuran adalah membandingkan besaran yang diukaur terhadap standarnya. Bagaimana proses  membandingkan dilakukan, diantarnaya harus diketahui:

          konsep dasar tentang besaran yang dilakukan

          dalil fisika tentang besaran tersebut

          spesifikasi peralatan yang harus digunakan pengukuran

          proses pengukuran yang dilakukan

          urut-urut an langkah yang harus dilakukan

          kualifikasi operator

          kondisi lingkungan

 

 

1.2.4.Terminologi dan metodologi pengukuran yang standarkan meliputi sbb:

 

  1. Metode pengukuran fundamental

Pengukuran berdasarkan besaran-besaran dasar (panjang, massa, waktu dsb) yang dipakai untuk mendifinisikan besaran yang diukur. Misal pengukuran gravitasi dengan cara bola jatuh, diukur massa benda yang jatuh, jarak yang ditempuh dan waktu yang diperlukan untuk menempuh jarak tersebut. Disini nilai percepatan gravitasi langsung ditentukan dengan mengukur besaran dasar massa, panjang dan waktu.

 

  1. Metode pengukuran langsung

Metode pengukuran  dimana nilai besaran langsung terbaca pada alat ukur tanpa memerlukan pengukuran besaran-besaran lain yang mempunyai hubungan fungsional dengan besaran yang diukur. Contoh:

– pengukuran panjang dengan memakai mistar.

– pengukuran massa dengan neraca sama lengan

 

  1. Metode pengukuran tidak langsung

Pengukuran yang diukur ditentukan dengan jalan mengukur besaran lain yang mempunyai hubungan funsional dengan besaran yang diukur, Contoh:

– pengukuran tekanan dengan mengukur tingginya kolom cairan didalam suatu   tabung

  pengukuran suhu dengan mengukur tahanan listrik kawat platina ( temometer tahanan platina).

 

d.        Metode perbandingan

Membandingkan besaran yang diukur dengan besaran sejenis  yang telah diketahui nilainya. Contoh:

-. mengukur tegangan dengan pontensio meter. Disini tegangan yang akan diukur dibandingkan dengan tegangan sel standar

-. mengukur tahanan listrik dengan jembatan Wheatstone.

 

e.        Metode subtitusi

Metode pengukuran dimana besaran yang diukur diganti oleh besaran yang sejenis yang nilainya telah diketahui dan dipilih sedemikian rupa sehingga menimbulkan efek yang sama terhadap penunjukkan alat ukur.

 

 

f.         Metode deferensial

Metode dimana besaran  yang diukur dibandingkan dengan besaran yang sejenis yang telah diketahui yang nilainya hanya berbeda sedikit dengan yang diukur adalah perbedaan itu. Contoh:

-. Pengukuran panjang dengan menggunakan komparator

-. Pengukuran distribusi suhu didalam ruangan yang suhunya hampir seragam  dengan memakai termokopel differinsial.

 

g.       Metode nol

Metode pengukuran dimana nilai besaran yang diukur ditentukan dengan menyetimbangkan, mengatur satu atau lebih besaran yang telah diketahui yang dengan besaran ini mempunyai hubungan tertentu dan dalam keadaan setimbang diketahui bentuknya. Contoh:

          pengukuran impendansi dengan memakai rangkaian jembatan impendansi

          pengukuran tegangan dengan memakai potensiometer.

 

 

1.2.5. Karakteristik alat ukur dan Proses Pengukuran

 

                Proses pengukuran identik dengan proses produksi disuatu industri. Produk proses pengukuran adalah berupa angka-angka. Karakteristik yang menonjol dari proses pengu kuran  adalah pengukuran yang dilakukan berkalikali terhadap suatu besaran yang konstan harganya menghasilkan yang tidak sama. Bagaimana sempurnanya persyaratan  metodenya dipenuhi selalu ada perbedaan pada hasil-hasil ukurnya. Angka mana yang dianggap benar ? Analisis statistik menyatakan bahwa nilai yang benar akan didapat bila pengukuran dilakukan tak terhingga kali pada kondisi yang sama  Dan kita tidak akan punya waktu dan biaya untuk melakukan seperti tersebut diatas. Karena itu harga yang benar tidak akan pernah diketahui, kemungkinan hanya dapat angka pendekatan saja. yang berdasarkan harga rata-rata dari sejumlah pengamatnya.

Akan tetapi harga rata-rata saja tidak cukup, angka tersebut harus disertai  dengan keterangan yang menyatakan:

  1. Rentang yang menyatakan berapa dekatnya nilai pendakatan tersebut terhadap harga yang sebenarnya.
  2. Jaminan atau tingkat keyakinan (Confidence Level) bahwa angka rata-rata akan diperoleh lagi jika kita melakukan beberapa kali terhadap besaran tersebut.

Contoh: Bila dari hasil penimbangan massa dituliskan sbb:

 

                ( 100 ± 2 ) kg      pada “Confidence Level” = 95%

 

 

 

 

 

 

 

Mei 9, 2008 - Posted by | Uncategorized

Belum ada komentar.

Tinggalkan komentar